Diprotes Tak Sesuai Peraturan, Fraksi Gerindra Ganti Baju Saat Sidang Paripurna DPRD Jember

Ketua Fraksi Partai Gerindra, Muhammad Hasan Basuki saat izin keluar melepas baju kebesaran partainya untuk bisa mengikuti sidang paripurna DPRD Jember, pada Jum'at, 23 Maret 2023. Foto: Dwi Sugesti Mega/AreaNews.id

AREANEWS.ID, JEMBER – Setelah aksi walk out yang dilakukan anggota fraksi PKS pada Rapat Paripurna DPRD Jember, Jawa Timur dalam pembahasan terkait penetapan Raperda Pengelolaan Sampah dan Raperda Kabupaten Layak Anak, tak berselang lama anggota fraksi Partai Gerindra akhirnya turut keluar dari ruang rapat.

Mereka keluar untuk mengganti pakaian yang dianggap tidak sesuai dengan peraturan. Pasca ganti baju, mereka kembali masuk ruangan.

Bacaan Lainnya

Para anggota fraksi Partai Gerindra ini memakai baju partai, yang mana hal itu tentu bertentangan dengan tata tertib yang berlaku.

“Kita menghormati paripurna sesuai tatib, sebenarnya kami pakai baju partai ini dalam rangka hari ulang tahun Gerindra di Februari kemarin, sekaligus menyongsong tahun 2024 dengan lebih baik kaitannya dengan hari ulang tahun partai Gerindra,” kata Ketua Partai Gerindra, Muhammad Hasan Basuki saat diwawancarai AreaNews.id pada Jumat 31 Maret 2023 malam.

Pihaknya mengetahui terkait tata tertib yang berlaku dalam sidang paripurna yang sebaiknya tidak menggunakan baju kebesaran partai itu, namun mengklaim bahwa ini sebuah spontanitas dari anggota fraksi.

“Bukan bermaksud melanggar tatib, tapi tujuan kami pada dasarnya hanya untuk memperingati hari ulang tahun Gerindra,”

Dirinya berharap semua anggota yang mengikuti sidang paripurna dan tidak sesuai peraturan harus ganti baju atau walk out (keluar) dari ruang sidang.

Sebelumnya, anggota fraksi PKS, Nur Hasan melakukan walk out karena dilatarbelakangi ketidaksesuaian pakaian yang dikenakan dalam rapat paripurna olehnya.

Hal itu berawal dari intrupsi yang dilayangkan salah satu anggota fraksi Gerindra terkait undangan rapat paripurna yang dianggap tidak menyeluruh. Kemudian berakhir merambah pada ketidakselarasan pakaian yang dikenakan beberapa anggota fraksi yang dianggap tidak sesuai dengan peraturan.

“Saya menyadari kesalahan saya ini, tapi selama ini tidak ada masalah mau baju lengan pendek atau panjang yang penting tidak pakai baju partai,” kata Nur Hasan.

Dalam peraturan yang berlaku, anggota dewan wajib menggenakan pakaian PSR berlengan panjang pada kegiatan rapat paripurna. Tetapi Nur Hasan mengenakan pakaian berlengan pendek yang ditutup dengan pakaian kebesaran partai.

Penulis: Dwi Sugesti Mega
Editor: Hokiyanto

Pos terkait