AREANEWS.ID, Jember – Seorang warga asal Dusun Gumuk Serayu, Cumedak Desa Randuagung, Kecamatan Sumberjambe mengeluhkan tentang pelayanan fasilitas umum kesehatan ke Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jember pada Rabu, 04 Desember 2023.
Tujuan Sukra, pria 50 tahun ini mendatangi Kantor DPRD Jember tidak lain untuk mengadu ke Komisi D terkait ketikdaknyamanan yang diterimanya di Puskesmas Sumberjambe beberapa waktu lalu.
Berdasarkan pengakuannya, kejadian tersebut bermula saat istrinya hendak melahirkan anak kelima. Tepatnya pada 9 November 2022 lalu. Sukra dan sang istri tidak tahu bahwa istrinya hamil.
Sehingga saat melahirkan, istrinya tidak memiliki Kartu Ibu dan Anak (KIA). Kendati demikian, Sukra dan istrinya memiliki kartu BPJS Kesehatan serta Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang semestinya mendapat keringanan berupa penggratisan biaya perawatan pada fasilitas kesehatan.
Tapi pada kenyataannya, dirinya harus membayar biaya perawatan serta menebus obat di apotek dengan biaya yang berbeda. Hal ini menjadi yang menjadi persoalan. Dia mempertanyakan fungsi dari kartu BPJS dan KIS.
“Ini sangat memberatkan, kami rakyat miskin. Sudah punya BPJS kok masih suruh bayar. Ditambah harus nebus obat di apotek. Saya merasa dibodohi,” keluhnya saat diwawancarai AreaNews.id
Diketahui, Sukra membayar sebesar 1.140.000 rupiah untuk biaya persalinan. Sementara untuk penebusan obat sekitar 200 ribu rupiah. Sebelumnya dirinya sempat mengeluhkan kejadian ini ke beberapa pihak, akan tetapi tidak ada respon. Akhirnya Sukra memberanikan diri untuk mendatangi langsung Kantor DPRD Jember.
Selain itu, dirinya juga mengeluhkan terkait etika yang dimiliki tenaga kesehatan di Puskesmas Sumberjambe sangat disayangkan.
“Harusnya lebih ramah melayani kerena merawat orang sakit, bukan malah dibentak-bentak. Kami memang orang miskin, tapi masih punya harga diri,” keluhnya.
Anggota Komisi D DPRD Jember, Achmad Dhofir Syah mengatakan, dirinya mengapresiasi keberanian masyarakat menyampaikan keluhannya langsung. Dirinya ikut prihatin terkait kejadian yang menimpa Sukra, Dhofir menilai hal ini belum sesuai dengan tagline “Jember Pasti Keren”
“Pelayanan yang diharapkan prima, justru berbanding terbalik dengan yang didapat Pak Sukra,” katanya.
Menindaklanjuti kejadian ini, pihaknya akan mengadakan forum resmi untuk merespon keluhan masyarakat atau melakukan pemanggilan kepala Puskesmas yang bersangkutan.
Sementara itu, sampai berita ini ditulis pihak Puskesmas Sumberjambe mengatakan akan mengkroscek lebih lanjut terkait keluhan yang diadukan pasien.
“Akan kami kroscek dan konfirmasi lebih lanjut dengan tim yang bertugas,” kata Kepala Puskesmas Sumberjambe, Dr Sukron Nanda Firmansyah.
Penulis : Dwi Sugesti Mega
Editor: Hokiyanto