AREANEWS.ID, SUMENEP – Para dokter yang bertugas di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Moh. Anwar Sumenep, Jawa Timur pada Bulan Ramadan 1444 H ini berbagi takjil kepada keluarga penunggu pasien yang menjalani rawat inap.
Program ini sebenarnya sudah berjalan beberapa tahun silam. Hanya saja sempat terhenti akibat Covid-19 yang melanda bangsa ini termasuk Sumenep. Tahun ini program sosial kembali dijalankan.
“Takjil Ramadan merupakan kegiatan rutin yang diadakan oleh Komite Medis RSUD dr. Moh. Anwar setiap tahun kepada keluarga penunggu pasien,” kata Ketua Komite Medis RSUD dr. Moh. Anwar, dr. Rahmi Utami,Sp.OG kepada AreaNews.id, pada Kamis, 6 April 2023.
Bagi-bagi takjil tersebut tujuannya tidak lain untuk membantu keluarga pasien. Supaya mereka tidak perlu membeli makanan untuk berbuka puasa. Hal ini yang menjadi inspirasi para dokter berinisiatif memberikan takjil.
Takjil ini berasal dari donasi semua dokter anggota Komite Medis yang bertugas di rumah sakit plat merah. Program bagi-bagi takjil dirinya selama ini dibantu dr. Rahadian Ayu.
Dr. Ayu yang mengatur donasi, mengakomodir penyediaan makanan sampai pada pendistribusian makanan kepada para keluarga penunggu pasien. Termasuk pula dalam pendistribusiannya dibantu petugas security.
“Setiap pembagian takjil Ramadan ini saya dibantu dr. Rahadian Ayu untuk mengatur donasi, mengakomodir penyediaan makanan sampai pada pendistribusian makanan kepada para keluarga penunggu pasien,”terang dr. Rahmi Utami
Sementara jumlahnya per hari sekitar 30 porsi. Untuk mempermudah pembagian takjil, dilakukan dengan cara digilir tiap ruangan setiap harinya.
Perlu diketahui, RSUD dr. H. Moh Anwar merupakan rumah sakit terbesar di kabupaten dengan lambang Kuda Terbang. Saat ini sedikitnya memiliki 17 poli klinik. Di antaranya Poli Klinik saraf, paru, penyakit dalam, kandungan, jantung, mata, telinga, gigi, bedah, anak, kulit, jiwa dan rehab medik.
Rencananya tahun ini juga akan dibuka Poli Klinik Nyeri. Beberapa persiapan telah dilakukan, termasuk peralatan. Tidak hanya alat medis, termasuk pula dokter spesialis nyeri sudah disiapkan. Sehingga diharapkan tahun ini terealisasi dan mampu menjawab persoalan masyarakat yang menderita penyakit nyeri.
Penulis: Hokiyanto
Editor: Qatrunnada