AREANEWS.ID, Sumenep – Sejak dua tahun terakhir penderita penyakit TBC (Tuberkulosis) di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur meningkat. Buktinya, berdasarkan data Dinas Kesehatan dan KB, pada tahun 2020 angka kasus TBC tercatat 1.271 kasus. Pada tahun 2021 tercatat ada 1.824 pasien yang ditemukan positif TBC
Tingginya penderita TBC ini membutuhkan penanganan serius. Apabila tidak ditangani dengan serius, maka berpotensi angka penderita semakin banyak.
RSUD dr. Moh. Anwar sebagai salah satu instansi yang memiliki peran penting dalam mengamati TBC. Pihak management menyatakan kesiapannya dalam menangani penderita penyakit TBC.
“RSUD siap menangani TBC jenis apapun . Termasuk kemarin disampaikan, kita siap menangani jenis TBC yang tahan obat atau Tuberkulosis Resisten Obat (TBC RO),” terang Kasi Informasi RSUD dr. Moh. Anwar Sumenep, Arman Andika pada Rabu, 6 Juli 2022.
Pihaknya akan terus memaksimalkan pelayanan kesehatan masyarakat, khususnya dalam penanganan TBC. Sebab biasanya ketika terdapat masyarakat yang menderita TBC RO, harus dirujuk. Tetapi apabila disediakan sarana di rumah sakit plat merah ini akan lebih mempermudah masyarakat Sumenep.
“Kalau TBC RO ini (selama ini) pasti harus dirujuk. Kalau disediakan sarana di sini, nyaman untuk masyarakat,” ujarnya.
Salah satu upaya konkrit yang dilakukan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. H. Moh. Anwar Sumenep, dengan mempersiapkan penanganan khusus dan penambahan pasilitas. Pasien TBC yang hendak rawat inap, rumah sakit menyiapkan kamar khusus dan tindakan khusus terhadap pasien tersebut. Sehingga tidak perlu dirujuk lagi ke luar daerah.
“(Tidak harus rawat inap) Bisa rawat jalan. Cuma itu harus dipisahkan, karena jenisnya pasti berbeda dengan TBC (yang tidak kebal obat). Harus dipisahkan cara penanganannya dengan orang yang sakit TBC atau orang yang berkunjung ke poli biasa,” terang Arman.
Sementara ketika disinggung sistem penularannya, dia menjelaskan cara penularan masing-masing penyakit berbeda-beda. Untuk TBC menular melalui udara, percikan dan juga didukung dengan kondisi ruangan yang tertutup dan lembab. Dari itu usahakan terdapat sinar matahari yang masuk ke ruangan atau kamar tempat tinggal penderita.
“Penularannya semakin tinggi ketika kondisi ruangan lembab. Pasien-pasien TBC disarankan untuk sering-sering buka jendela. Kalau bisa jendela yang mengarah ke sinar matahari. Sinar matahari anugrah Allah untuk mematikan bakteri termasuk juga virus,” tukasnya.
Penulis: Hokiyanto
Editor: Qatrunnada