PWI Jember Gelar Dialog Publik Pada HPN 2023

(Dari kiri ke kanan) Akademisi dari Universitas Jember, Dr. Ciplis Gema Qori'ah, DPRD Provinsi Jawa Timur, Drs. H. Satib, Bupati Jember Hendy Siswanto serta Tri Ratnasari saat memaparkan terkait potensi emas dibalik sampah di Pendopo wahyawibawagraha, Kamis (09/02/23) pagi. Foto: dwisugestimega/AreaNews.id

AREANEWS.ID, Jember – Masalah sampah menjadi pembahasan yang tiada habisnya untuk dibahas. Hal ini yang mendasari Dialog Publik yang diselenggarakan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jember, Jawa Timur. Dialog publik ini bagian dari rangkaian Hari Pers Nasional (HPN) serta HUT PWI ke-77 tahun.

Kegiatan bertajuk “Nilai Rupiah Dibalik Tumpukan Sampah” yang digelar di Pendopo Wahyawibawagraha ini menghadirkan Bupati Jember, Hendy Siswanto, anggota DPRD Provinsi Jawa Timur, H. Satib, serta dua perwakilan Akademisi dari Universitas Jember, Ciplis Gema Qori’ah dan Tri Ratnasari.

Bacaan Lainnya

Berdasarkan data di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jember, terdapat tujuh kecamatan yang masih belum mendapat pelayanan terkait sampah, yakni Kecamatan Sumberjambe, Kecamatan Jelbuk, Kecamatan Sumberbaru, Kecamatan Sumbersari, Kecamatan Tempurejo, Kecamatan Jombang, serta Kecamatan Mumbulsari.

Hal itu Hendy berencana membangun cluster dan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) kecil. “Sudah saya sampaikan ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk membuat TPA kecil dan akan memberdayakan masyarakat sekitar,” katanya, Kamis 9 Februari 2023.

Hendy menambahkan, pihak pemkab Jember perlu dukungan serta kolaborasi bersama dari semua pihak, karena sampah adalah masalah bersama. “Nggak mungkin bisa sendirian, harus sama-sama,” tegasnya.

Melihat banyaknya sampah di Kabupaten Jember yang terus bertambah, dirinya melakukan beberapa upaya spesifik yang nantinya akan menekan jumlah sampah yang ada. Diantara adalah dengan menggandeng Dinas Pendidikan. Para murid dan pelajar di Kabupaten Jember akan mulai dibiasakan membawa sampah dari rumah untuk kemudian dipilah dan dipisah sesuai kategori.

“Mindset bahwa sampah menjijikan pelan-pelan akan kami rubah. Sampah yang sudah dipisah akan dikumpulkan oleh pihak sekolah untuk kemudian ditukar dengan rupiah. Ini merupakan pendidikan inovatif,mengubah sampah menjadi rupiah”, pungkasnya.

Sementara itu, Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur, Satib mengatakan, pihaknya saat ini tengah gencar melakukan sosialisasi tentang Peraturan Daerah (Perda) Sampah, yang salah satunya membahas terkait pengelolaan sampah.

Menurutnya, sampah di Jember cukup potensial untuk dijadikan rupiah. Untuk itu, perlu untuk memiliki sebuah sistem yang strategis, dalam pengelolaan sampah.

Penulis: Dwi Sugesti Mega
Editor: Qatrunnada

Pos terkait