Kasus Covid-19 Meningkat, Pengunjung Wisata di Jember Diminta Hati-hati

Pengunjung saat menikmati keindahan alam di Wisata Kebun Teh Gunung Gambir Jember. Foto: Widowati/AreaNews.id

AREANEWS.ID, Jember – Kasus Covid-19 di Kabupaten Jember, Jawa Timur mengalami peningkatan cukup siginifikan. Berdasarkan data Satgas Covid-19 dalam sehari, Rabu 9 Februari 2022, terdapat penambahan 91 orang terkonfirmasi virus mematikan. Dengan penambahan kasus tersebut, terdapat 257 kasus Covid-19 di Jember.

Meski angka kasus meningkat, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jember belum mengeluarkan kebijakan baru terhadap pengelola atau pengunjung wisata.

Bacaan Lainnya

Meski demikian, Disparbud menginstruksikan kepada sejumlah pelaku atau pengelola hotel dan wisata untuk memenuhi himbauan yang tertera di Surat Edaran Bupati Jember No 180/81/35.09.1.11/2022, mengenai penerapan aplikasi peduli lindungi, pemakaian masker dan cek suhu.

Pasalnya, selama beberapa pekan terakhir kesadaran masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan (prokes) mulai kendor, padahal mobilitas terbilang cukup padat.

“Kita lihat ya, akhir-akhir ini banyak yang mulai kendor untuk prokesnya. Seperti, tidak memakai masker,” kata
Kepala Disparbud Jember, Harry Agus Triono, Jum’at 11 Februari 2022.

Sampai saat ini belum ada kebijakan pembatasan jumlah pengunjung. Menurutnya masih sesuai dengan SE yang sebelumnya telah diatur oleh bupati.

Hanya saja, pihaknya meminta agar pengunjung lebih berhati-hati dan berusaha untuk menghindari kerumunan saat berada di tempat wisata.

“Semuanya masih merujuk pada SE tersebut, yang terpenting adalah pengunjung harus lebih berhati-hati,” sarannya.

Meski angka kasus mulai naik, beruntung belum ditemukan adanya wisatawan yang terpapar Covid-19. Apabila ditemukan pengunjung yang terindikasi, maka pengelola tempat pariwisata harus segara melakukan koordinasi dengan Satgas Covid-19 dan pihak terkait.

Sementara itu, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Jember, Boby Arie Sandi mengungkapkan, melakukan upaya pencegahan penularan virus Covid-19 di tempat wisata. Meskipun sampai saat ini belum ditemukan.

“Kalau ada, tentu kita lakukan tracing dari asal usul yang bersangkutan, dengan siapa saja melakukan kontak, kemudian kita lakukan swab,” tegasnya.

Penulis:Mukhlishah
Editor:Qatrunnada

Pos terkait