AREANEWS.ID, Jember – Memutuskan untuk menjadi seorang guru merupakan pilihan profesi yang mulya. Sehingga banyak orang yang memilih untuk menjadi pendidik.
Meskipun terkadang pendidik kurang mendapat perhatian soal kesejahteraannya. Namun hal itu tidak menyurutkan semangat mereka. Terpenting adalah mendidik anak-anak Indonesia dengan baik sebagai generasi bangsa. Tanpa memperhatikan mendapat imbalan atau tidak.
Seperti yang dilakukan Sri Wahyuni, salah seorang guru Madrasah Ibtidaiyah Al-Amin, Desa Gumelar, Kecamatan Balung, Kabupaten Jember, Jawa Timur. Dia setiap pagi sibuk beraktivitas mengajar muridnya dengan penuh antusias mencetak anak-anak didik yang berprestasi.
“Saya menekuni profesi ini sudah lama. Saya nyaman dengan profesi ini karena ini adalah ladang ibadah,” kata perempuan yang akrab disama Ibu Yuyun itu, Kamis, 13 Januari 2022.
Bagi Yuyun, salah satu poin penting untuk tetap istiqomah menjadi guru adalah bagaimana mencintai dulu pada profesi itu.
“Kalau kita sudah cinta pada profesi kita, ya apapun akan dikerjakan dengan ikhlas. Kuncinya itu,” ujarnya.
Terkait bagaimana agar anak dekat dengan guru, perempuan lulusan fakultas keguruan dan ilmu pendidikan ini mengaku mudah.
“Mudah jika siswa yang kita didik, kita anggap anak sendiri. Kalau sudah jadi anak sendiri, rasa rindu itu ada jika tidak ketemu,” terang Yuyun.
Sampai saat ini, diakuinya banyak anak didikannya yang sudah lulus dan menjadi orang sukses.
“Banyak yang sudah bekerja dan sukses, (rasanya) bangga. Yang terpenting, sukses dunia akhirat, ilmu yang diberikan bermanfaat itu saja sudah senang,” ujarnya.
Sri Wahyuni adalah satu dari ribuan guru yang mengabdi di lingkungan Kementerian Agama Jember yang sampai saat ini masih tetap bertahan.
“Karena Allah maha tahu, semua rejeki sudah diatur. Andai rejeki kita tidak lewat sekolah, ada saja rejeki lain terbuka,” tukasnya.
Penulis: Ali Azizi
Editor: Qatrunnada