Viral Camat Batang-batang Perintahkan Kades Curi Sapi Milik Warga

Camat Batang-batang memberikan penjelasan dan permohonan maa(Tangkapan layar/Areanews.id)

AREANEWS.ID, Sumenep – Publik dihebohkan dengan pernyataan Camat Batang-batang, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Joko Suwarno.

Dalam video yang beredar melalui media sosial facebook dan whatssap, sejak Minggu, 15 Agustus 2021, terlihat Camat duduk bersama Kapolsek dan Danramil setempat serta tokoh masyarakat dalam rapat koordinasi sebagaimana tertulis di spanduk yang dipasang di belakang mereka.

Bacaan Lainnya

“Kelebunnya takut dengan masyarakat. Tako’ ta’ epele pole 2025 atau 2026. Itu kan masih lama. Kelebun punya kartu as. Punya (kartu) sakte. Keco’ sapena, cakna bupati, sampe’ begitu. Keco’ sapena mon oreng se ta’ endha’ evaksin.” kata Suwarno dalam video dengan durasi 30 detik.

(Kepala desanya takut dengan masyarakat. Takut tidak dipilih lagi pada 2025 atau 2026. Itu kan masih lama. Kepala desa punya kartu As. Kartu sakti. Curi sapinya, kata Bupati. Sampek begitu. Curi sapinya kalau orang itu tidak mau divaksin).

Sementara itu, Joko Suwarno membenarkan bahwa video tersebut merupakan dirinya. Namun, pernyataan agar kepala desa mencuri sapi itu hanya guyonan yang disampaikannya.

“Itu hanya guyonan yang saya sampaikan di hadapan Pak Kapolsek, Pak Danramil. Tidak mungkin saya menyuruh kepala desa mencuri sapi warganya,” kilahnya saat dihubungi AreaNews.id pada Senin, 16 Agustus 2021.

Menurutnya, video itu tidak utuh. Kalau utuh, sebagai ummat Islam pasti diawali dengan salam dan menyapa Pak Kapolsek dan Pak Danramil.

Lebih lanjut Joko menjelaskan, pernyataannya hanya bertujuan agar para kepala desa bisa maksimal mengajak masyarakatnya untuk divaksin. Mengingat sampai saat ini capaian vaksinasi di Kecamatan Batang-batang masih Rendah.

“Kami hanya bermaksud agar kepala desa bergerak maksimal mengajak warganya mau divaksin,” terangnya.

Sedangkan perintah ngeco’ itu, ia berdalih bukan berarti dirinya menyuruh kepala desa mencuri sapi milik warga. Namun maksudnya adalah kepala desa punya kartu As warga. Setiap masalah selalu diadukan ke kepala desa.

“Ada yang sakit ke pak kalebun. Ada yang mati, ke pak kalebun. Bahkan sapi hilang, juga lapor ke Pak Kalebun. Ini maksud pernyataan saya. Demi Allah saya tidak menyuruh kalebun, Kapolsek dan Danramil (mencuri sapi, Red),”tukasnya.

Reporter: Hokiyanto
Editor: Qatrunnada

Pos terkait