AREANEWS.ID, JEMBER – Di Kabupaten Jember, Jawa Timur terdapat Kampung Kerupuk. Di Dusun Klanceng, Desa/Kecamatan Ajung ini terkenal dengan sentra produksi kerupuk.
Bagaimana tidak, di kampung ini hampir semua warganya adalah pengrajin kerupuk. Kerupuknya enak dan banyak diburu pelanggan. Bahkan penjualan krupuknya sudah mampu menembus pasar antar provinsi.
Pengrajin kerupuk di kampung ini telah berlangsung puluhan tahun. Mereka tetap bertahan meski pada waktu tertentu tidak bisa memproduksi secara banyak, misal pada musim penghujan.
Musim hujan yang mulai turun sejak Oktober lalu menjadi petaka bagi beberapa sektor industri, utamanya yang mengandalkan sinar matahari. Hal ini membuat produksi menurun.
Jika biasanya proses pengeringan hanya memakan waktu enam jam, kini para pengrajin harus menunggu lebih lama. Bahkan butuh waktu berhari-hari agar kerupuknya kering sempurna.
Salah satu pengrajin krupuk, Siti Khodijah (46 tahun) menceritakan bahwa hal itu berimbas pada proses produksi. Jika biasanya para pengrajin mampu memproduksi satu kwintal tepung per hari, kini menyusut sampai
50 persen.
“Kalau biasanya satu minggu itu enam kwintal, sekarang bisa separuhnya aja sudah syukur. Belum lagi kalau ada kerupuk yang berjamur karena belum kering, susah saya,” katanya saat ditemui AreaNews.id, Sabtu 18 Februari 2023.
Selain itu, Khodijah yang sudah menekuni usaha krupuk selama 18 tahun mengaku, kendala lain selain cuaca adalah mahalnya harga bahan baku tepung di pasar. Harga jual tidak sesuai dengan yang biaya produksi.
“Nggak garap ini kasian pelanggan, garap tiap hari hasilnya minus terus. Kalau libur nanti gak punya langganan,” keluhnya.
Kendati demikian dirinya tetap bertahan di bidang industry kerupuk ini karena sudah terlanjur menekuninya dan tidak ada pekerjaan lain yang bisa ia lakukan. Khadijah berharap ada perhatian khusus dari Pemerintah Jember untuk keberlangsungan industri kerupuk yang ada di Ajung ini.
“Harapannya, ya pemerintah bisa turun langsung dan melihat kami, karena kami juga warga Jember yang perlu diperhatikan, “ tandasnya.
Penulis : Dwi Sugesti Mega
Editor: Hokiyanto