Ketua Kadin Sumenep Prediksi Tol Trans Madura Mampu Meningkatkan Ekonomi

AREANEWS.ID, Sumenep – Rencana pembangunan Tol Trans Madura terus bergulir. Wacana tol sepanjang 150 KM di sisi Utara Madura dari Kabupaten Bangkalan-Sumenep mendapat dukungan dari berbagai lapisan masyarakat.

Kali ini Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Sumenep, Hairul Anwar menyampaikan dukungan dan optimisnya jika Tol Trans Madura benar-benar terealisasi. Pihaknya memprediksi bakal mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat pulau yang terdiri dari 4 kabupaten tersebut. Sebab, jalan nasional dari Sumenep-Bangkalan sempit dan menghambat perekonomian masyarakat.

Bacaan Lainnya

“Jalan nasional kita yang dari Sumenep ke Surabaya bebannya berat sekali,” kata Hairul Anwar pada Senin, 20 September 2021.

Kondisi jalan nasional mulai dari Sumenep sampai dengan Bangkalan sudah tidak layak karena jalannya terlalu sempit. Kondisi tersebut sangat menghambat perjalanan lalu lintas.

Pria yang juga menjabat Ketua Askab PSSI Sumenep mengenang, beberapa tahun lalu perjalanan dari Sumenep sebagai kabupaten paling timur di Madura menuju Surabaya hanya dilalui sekitar 2,5 jam. Tetapi saat ini perjalanan yang sama harus ditempuh sekitar 5 jam dalam kondisi jalanan normal.

“Tetapi apabila terdapat hambatan, seperti kecelakaan, maka perjalanan Sumenep-Surabaya bisa ditempuh hingga 7-8 jam,” ujarnya.

Salah satu dampak bagi industri lanjut dia, perputaran ekonomi semakin melemah yang disebabkan lambatnya pengiriman.

“Beban jalan nasional sudah sangat berat, dan sempit, maka salah satu solusinya pembangunan jalan tol ini,” tegasnya.

Lebih lanjut pria yang karib disapa Hairul memprediksi, apabila program tersebut terealisasi, maka pertumbuhan ekonomi di Madura akan meningkat tajam hingga kisaran 4 persen, yakni bisa mencapai 8-9 persen dari pertumbuhan ekonomi saat ini.

“Berdasarkan data BPS (Badan Pusat Statistik), pertumbuhan ekonomi saat ini sebesar 5,6 persen. Nanti apabila Tol Trans Madura terealisasi, bisa naik sampai dengan 8-9 persen,” ujarnya.

Apalagi sambung Hairul, pembangunan jalan Tol Trans Madura sejalan dengan kondisi infrastruktur saat ini. Seperti adanya pelabuhan dan juga bandar udara (Bandara) yang ada di kabupaten paling timur Madura.

Namun pihaknya menyarankan, agar sebelum pembangunan dimulai, pemerintah untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Agar tidak terjadi konflik saat pembangunan berlangsung.

“Mayoritas di Madura ini kan santri, maka perlu dilakukan sosialisasi, pasti itu diterima. Seperti pembangunan jembatan Suramadu dulu, awalnya ditolak, tapi akhirnya diterima oleh masyarakat,” imbuh Hairul.

Reporter:Hokiyanto
Editor: Qatrunnada

 

Pos terkait