Aksi 272 Evaluasi Dua Tahun Kepemimpinan Bupati Jember

Massa aksi 272 saat melakukan demonstrasi di depan Pendopo Wahyawibawagraha pada Selasa, 27 Februari 2023. Foto: Dwisugestimega/AreaNews.id

AREANEWS.ID, JEMBER– Ratusan massa yang tergabung dalam gabungan Bolo Saif serta Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di Kabupaten Jember, Jawa Timur menggelar demo di depan Pendopo Wahyawibawagraha pada Senin, 27 Februari 2023.

Mereka yang mengatasnamakan Aksi 272 ini dalam rangka mengungkapkan kekecewaannya terhadap janji politik Bupati Jember, Hendy Siswanto. Versi mereka, janji bupati belum terpenuhi hingga genap dua tahun memimpin Jember.

Bacaan Lainnya

Koordinator aksi 272, Kustiono Musri menyampaikan, yang menjadi sorotan pada aksinya kali ini adalah bentuk keprihatinan terhadap dua tahun kepemimpinan Hendy, di antaranya kasus stunting dan kemiskinan masih tertinggi se Jawa Timur.

“Data yang kami dapat dari lembaga yang kompeten menyatakan, Jember sebagai kabupaten termiskin juga menempati urutan pertama pada stunting se Jawa Timur. Tak ada perubahan selama dua tahun Bupati Hendy menjabat,” katanya saat diwawancarai AreaNews.id

Di samping hal itu, dia menyoroti informasi yang selama ini santer terdengar, tentang dugaan nepotisme di lingkungan Pemkab Jember.

“Kerusakan pemerintah terkait kemiskinan yang belum tertangani, pertanian, pendidikan dan lain sebagainya sumber muaranya adalah nepotisme bupati yang dipertontonkan secara vulgar,” urainya.

Kustiono menilai, terdapat pejabat non Aparatur Sipil Negara (ASN) yang sekarang menduduki jabatan dalam pemerintahan masih saudara atau memiliki hubungan kekerabatan dengan Hendy.

“Mulai dari ajudan, kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokopim) itu merupakan keponakannya yang kompetensinya masih belum jelas,” ujarnya.

Oleh karena itu, dirinya dan peserta demo tidak menuntut apapun dalam aksi kali ini. Karena hal ini sengaja untuk menyadarkan Bupati Hendy agar bisa memperbaiki birokrasi.

“Kami hanya ingin menyadarkan publik Jember bahwa ini adalah bupati yang kita pilih kemarin. 2024 apa mau dipilih lagi atau tidak, itu hak demokrasi masing-masing,” tandasnya.

Sementara itu, sampai aksi berakhir tidak ada perwakilan dari pemerintah daerah yang menemui para demonstran.

Penulis:Dwi Sugesti Mega
Editor: Hokiyanto

Pos terkait