Budaya “Ter-ater” di Jember pada Malam Ke-27 Ramadan

Kuliner nasi ketan dan kolak pisang. Foto: Widowati/AreaNews.id

AREANEWS.ID, Jember – Pada malam ke-27 Ramadan, umat Muslim di Kabupaten Jember, Jawa Timur memiliki sebuah budaya, yaitu Ter-ater.

Ter-ater berasal dari bahasa Madura yang artinya mengantarkan sesuatu kepada tetangga atau famili. Biasanya yang diantarkan berupa masakan jadi. Warga Jember di beberapa daerah dalam sehari-hari menggunakan bahasa Madura. Sebab, nenek moyang mereka katanya berasal dari Madura.

Bacaan Lainnya

Malam ke-27 Ramadan yang tepat pada Kamis 28 April 2022, warga di Desa Gelang, Kecamatan Sumber Baru tetap membudayakan Ter-ater. Kebiasaan ini turun-temurun sejak nenek moyang. Mereka mengantarkan makanan siap saji berupa nasi ketan, kolak pisang dan segelas teh hangat.

“Pada malam ke-27 Ramadan kami memasak ketan dan membuat kolak pisang. Sebagian diantarkan ke tetangga dan dimakan sendiri pada saat buka puasa,” kata salah-satu sesepuh desa setempat, Suleha kepada AreaNews.id.

Sebenarnya, sambung 80 tahun tidak hanya pada saat malam ke-27 Ramadan. Tetapi pada malam ke-21 Ramadan mereka memasak hal yang sama dan juga diantarkan kepada tetangga dekat.

“Ini cara kami bersedekah pada bulan Puasa. Meskipun sedekah seadanya, semoga diterima,” harapnya.

Dia berpesan agar anak-anaknya bisa melestarikan budaya Ter-ater. Kerena untuk bersedekah yang banyak di bulan Ramadan bisa jadi keberatan dan bisa saja tidak ikhlas. Namun, dengan membudayakan Ter-ater maka bisa berbagi kepada tetangga.

“Katanya sedekah di bulan Ramadan pahalanya dilipat gandakan,” ucapnya sambil tersenyum.

Penulis: Widowati
Editor: Qatrunnada

Pos terkait