AREANEWS.ID, JEMBER-Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Jember, Jawa Timur menyebut bahwa hingga Agustus 2023, 90 persen angka kekerasan terhadap anak di Jember disebabkan bullying.
Hal tersebut disampaikan oleh Kabid Perlindungan Perempuan dan Anak, Joko Sutrisno pada Selasa, 29 Agustus 2023
“Aduan kekerasan anak memang meningkat, dan kalau saya rekap keseluruhan, 90 persen kasusnya adalah berawal dari bullying,” katanya
Salah satu contohnya, lanjut Joko, kejadian yang baru-baru ini mencuat tentang pencabulan yang dialami siswi SMP di Kecamatan Ledokombo hingga mengakibatkan kehamilan.
Dirinya menyayangkan hal tersebut menimpa gadis 15 tahun itu. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang anatomi tubuh dan bagian reproduksi menjadi salah satu kendala yang berusaha dikurangi sampai saat ini.
Joko menilai, bullying merupakan gerbang awal mula sebuah kasus kekerasan. “Jika sebagian masyarakat menilai bentuk bullying hanya sebatas saling olok, lebih dari itu bullying bisa berupa kekerasan verbal maupun fisik yang dilakukan secara sengaja,” tuturnya
Dirinya mengimbau agar masyarakat yang mengetahui tentang adanya kekerasan atau bullying pada anak untuk segera melaporkan ke pihak UPTD, Call center serta aplikasi OTS yang difasilitasi oleh DP3AKB terkait.
Penulis: Dwi Sugesti Mega
Editor: Hokiyanto