BEM FKIP UNISMA Dorong Mahasiswa Berani Menyampaikan Pendapat

Peserta dan pemateri seminar saat foto bersama. Foto: Panitia/AreaNews.id

AREANEWS.ID, MALANG – Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (BEM FKIP) Univertas Negeri Malang (UNISMA) Malang, Jawa Timur, Ibra mengajak mahasiswa berani menyampaikan pendapat.

Hal itu disampaikan pada acara seminar public speaking bertajuk “SPEAK TO IMPACT: Berani Bicara, Berani Berdampak”. Acara ini digelar pada Rabu, 18 Juni 2025 di Gedung B lantai 7 UNISMA

Bacaan Lainnya

“Acara ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi mahasiswa untuk mulai berani speak up dan menjadikan kata-kata sebagai kekuatan untuk memberikan dampak positif bagi orang lain,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima AreaNews.id pada Kamis, 19 Juni 2025.

Dalam acara yang berkolaborasi dengan HAMD PUBLIC SPEAKING diharapkan dapat memberikan berbagai manfaat bagi peserta, mulai dari materi aplikatif, relasi baru, hingga ruang ekspresi untuk meningkatkan kompetensi komunikasi personal dan profesional.

HAMD Public Speaking sendiri menjadi komunitas pengembangan komunikasi yang fokus membentuk karakter dan kepercayaan diri melalui pelatihan intensif, kelas publik, dan kolaborasi edukatif.

“Harapan agar peserta mampu meneruskan pembelajaran ini dalam kehidupan nyata. Membawa suara mereka bukan hanya terdengar, tetapi juga bermakna dan berdampak,” tukasnya.

Sementara itu, Founder HAMD Public Speaking, Fahrur Rozi mengatakan pelatihan ini menjelaskan tentang keberanian berbicara, kekuatan mental, serta teknik membangun kepercayaan diri di depan umum.

Sebab, public speaking bukan hanya soal teknik berbicara, melainkan tentang bagaimana seseorang mampu mengelola rasa takut, menyuarakan nilai, dan tetap berdampak meski dengan suara yang sederhana

“Setiap orang bisa berbicara, tapi tidak semua orang mampu berani menyampaikan nilai yang diyakininya. Keberanian bukan soal siapa yang paling lantang bersuara, tapi tentang siapa yang memilih untuk tetap berani meskipun takut,” terangnya.

Dia menyebut bahwa public speaking adalah seni untuk mengatasi rasa grogi dan mengelola emosi menjadi tuan bagi pikiran sendiri. Termasuk berusaha untuk hadir di tengah banyak orang dengan penuh percaya diri.

Penulis: Qanita
Editor: Hokiyanto

Pos terkait