AREANEWS.ID, SUMENEP– Proses pemilihan Ketua PWI Kabupaten Sumenep masa bakti 2025-2028 dalam Konferensi XVI/2025 PWI Kabupaten Sumenep berakhir secara aklamasi didetik-detik akhir.
Pasalnya, sebelum dimulai pemungutan suara, pimpinan sidang memberikan waktu kepada kedua calon ketua untuk berembuk. Tetapi, keduanya sama-sama yakin menang dan pemungutan suara dilanjutkan.
Ketua Panitia, Hokiyanto menjelaskan ketika pemungutan suara dilakukan, sempat ada kesalahan teknis pada surat suara yang telah dicetak, yakni hanya tercantum satu nama calon, Faisal Warid, namun disertai dua foto berbeda, yakni foto Faisal Warid dan foto M. Syamsul Arifin.
Sebelum pemungutan suara dimulai, surat suara sudah dicek oleh saksi dari kedua calon. Karena tidak ada masalah, pemungutan suara dilanjutkan dengan cara pencoblosan.
“Pada saat pencoblosan pun, semua pemilih termasuk kedua calon belum menyadari ada kesalahan. Ketika masuk perhitungan, baru disadari kalau ada kesalahan teknis,” terangnya.
Dia menegaskan, setelah kesalahan tersebut disadari pimpinan sidang dari PWI Jawa Timur, mekanisme pemilihan yang awalnya menggunakan surat suara langsung dianggap tidak sah. Selanjutnya, meminta panitia agar menyiapkan kertas kosong dan bolpoin untuk menyelenggarakan pemungutan suara menggunakan sistem voting manual dengan menulis nama calon.
“Sekali lagi, hasil pemungutan suara melalui surat suara dibatalkan oleh pimpinan sidang setelah pemilih menyalurkan suara di bilik suara, tetapi belum belum sempat dihitung,” tegasnya pada Sabtu 25 Oktober 2025.
Akan tetapi, sebelum voting manual melalui penulisan nama di kertas itu dilakukan, incumbent M. Syamsul Arifin meminta waktu untuk berdiskusi empat mata dengan Faisal Warid. Setelah itu, M. Syamsul Arifin kemudian menyatakan mengundurkan diri dari pencalonan dan mendukung Faisal Warid untuk maju sebagai Ketua PWI Sumenep 2025-2028.
Dengan demikian, selanjutnta pimpinan sidang menetapkan Faisal Warid terpilih secara aklamasi sebagai Ketua PWI Kabupaten Sumenep periode 2025–2028.
“Sudah selesai (komunikasi dengan Warid, red), ya sudah biar Warid yang melanjutkan (kepemimpinan, red),” ucap M. Syamsul Arifin.
Dia mengaku, keputusan tersebut ia sampaikan dengan penuh pertimbangan, demi menjaga kekompakan dan suasana kondusif di internal organisasi.
Menurut Syamsul, niat utamanya sejak awal bukan semata untuk bersaing memperebutkan posisi, melainkan bagaimana PWI Sumenep ke depan bisa menjadi organisasi yang lebih aktif, hidup dan bermanfaat bagi para anggotanya. Ia juga mengakui masih banyak kekurangan dalam masa kepengurusannya terdahulu yang perlu diperbaiki oleh pengurus baru periode 2025–2028.
“Kalau kepengurusan kami kemarin ada kekurangan, saya berharap bisa diperbaiki oleh teman-teman yang baru. Saya mundur bukan karena persoalan pribadi, tapi agar tidak ada gesekan di antara kita. Tujuan saya hanya satu, supaya PWI ini bisa lebih hidup dan lebih berharga,” tutupnya.
R. Hidayat






