Public Recture, WR I UIN KHAS Jember: Hamba yang Berilmu Tidak Hanya Memahami Teks

AREANEWS.ID, JEMBER – UIN Kiai Haji Achmad Siddiq (KHAS) Jember, Jawa Timur menggelar Public Lecture bertajuk “Perempuan dan Ekoteologi: Sharing Pengalaman Pesantren Ekologi Ath Thaariq” pada Senin, 28 Juli 2025.

Wakil Rektor I, Prof. Dr. M. Khusna Amal, S.Ag., M.Si menjelaskan bahwa Public Lecture sebagai rangkaian Kajian Strategis Nasional Dosen ASN 2025.

Bacaan Lainnya

Dia menjelaskan, alam bukan sekedar latar kehidupan manusia, tetapi merupakan ayat-ayat Tuhan yang terhampar. Sehingga sikap ramah, peduli, dan memuliakan alam merupakan bentuk penghambaan yang cerdas dan mendalam.

“Menjadi hamba yang berilmu berarti tidak hanya memahami teks, tetapi juga konteks. Di sinilah pentingnya integrasi ilmu agama dan ilmu alam agar lahir kesadaran ekologis yang tidak hanya rasional, tetapi juga spiritual,” katanya.

Prof. Amal lebih lanjut menegaskan agar para dosen muda dapat menyerap pengalaman dan pemikiran narasumber, serta menjadikannya inspirasi dalam pengembangan pendidikan dan riset berkelanjutan.

Kegiatan kuliah umum ini menghadirkan Nissa Wargadipura, pengasuh Pesantren Ekologi Ath Thaariq, yang telah dikenal luas atas kontribusinya dalam pendidikan berbasis lingkungan hidup.

Beliau juga tercatat sebagai salah satu penerima Anugerah PBNU dalam Kongres Pendidikan Nasional Pertama-102 Hari Lahir NU pada Januari 2025. Dia sebagai tokoh yang berdedikasi memajukan dunia pendidikan khususnya di lingkungan Nahdlatul Ulama.

Sementara itu, Nissa Wargadipura menyampaikan berbagai refleksi dan capaian gerakan Pesantren Ekologi Ath Thaariq sejak tahun 2008 hingga 2025. Dia menerangkan konsep Green Islam, kerangka dasar gerakan Pesantren Ekologi Ath Thaariq, konsep dasar gerakan Pesantren Ekologi Ath Thaariq, refleksi evaluasi meditasi pemaknaan baru 3R, grand desain gerakan Pesantren Ekologi Ath Thaariq dalam memperjuangkan keadilan ekologis, dan sistem Pesantren Green Islam Ath-Thaariq.

“Agama itu melangit, harus diimplementasikan membumi. Membuminya dengan pendekatan ekoteologi,” katanya.

Penulis: Tika

Editor: R. Hidayat

Pos terkait