AREANEWS.ID, JEMBER– Intensitas curah hujan yang tinggi di Kabupaten Jember, Jawa Timur selama seminggu terakhir berimbas pada sektor pertanian.
Buktinya pertanian di Desa Lojejer, Kecamatan Wuluhan, ratusan hektar lahan yang terdiri dari tembakau, tomat, cabai, padi serta sayur-mayur terendam air yang mengakibatkan gagal panen.
Ketua Badan Pertimbangan Organisasi Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jember, Jumantoro mengaku prihatin. Dirinya menilai kebijakan pemerintah tidak berpihak pada para petani.
“Kali ini petani benar-benar diuji, belum selesai dengan masalah pupuk subsidi yang tidak meng-cover tembakau, ditambah cuaca ekstrim. Petani butuh kehadiran pemerintah untuk lebih peka,” katanya saat ditemui AreaNews.id pada Sabtu, 08 Juli 2023
Untuk itu, lanjutnya, seharusnya ada tambahan dana dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) yang dialokasikan untuk membantu para petani tembakau di wilayah Jember dengan lebih memaksimalkan pemberdayaan dan keamanan para petani.
Sementara itu, Sugi, salah satu petani tembakau di Desa Lojejer mengaku mengalami kerugian besar dari kejadian ini.
“Dua hektar tembakau saya terendam air, ya saya gagal panen, bukannya untung malah buntung,” ucapnya.
Sugi bukan satu-satunya pertani yang mengalami kerugian. Terdapat puluhan petani yang mengalami hal serupa dengan total kerugian 10-20 juta rupiah tiap hektarnya.
Penulis: Dwi Sugesti Mega
Editor: Hokiyanto