Dokter Spesialis THR RSUD dr. Moh. Anwar Berikan Edukasi Kesehatan

AREANEWS.ID, Sumenep – Management RSUD dr. Moh. Anwar Kabupaten Sumenep, Jawa Timur tidak hanya memberikan pelayanan kesehatan berupa tindakan medis kepada masyarakat. Tetapi juga memberikan edukasi seputar kesehatan.

Beberapa edukasi kesehatan bisa disimak melalui akun YouTube RSUD. dr. Moh. Anwar Sumenep.

Bacaan Lainnya

Dalam salah satu konten YouTube yang tayang beberapa waktu lalu, menjelaskan tentang infeksi telinga. Di mana penyakit congek atau telinga mengeluarkan cairan bercampur nanah sering kali dialami masyarakat. Mulai dari anak-anak, remaja dan bahkan orang dewasa.

Apabila Anda mengalami hal demikian, jangan dianggap sepele. Segera periksa ke dokter spesialis THR sebelum semakin parah. Hal itu disampaikan dr. Dyah Pertama Suryanti, Sp. THT dalam kanal YouTube RSUD dr. Moh. Anwar Sumenep.

“Sebelum kita (membahas) macam infeksi telinga, kita perlu tahu anatomi telinga. Telinga itu dibagi tiga bagian, yaitu , telinga luar, telinga tengah dan telinga dalam,” terang dr. Dyah Pertama Suryati.

Dalam fodcast yang dipandu Herman Wahyudi, dia menjelaskan lebih lanjut, bahwa telinga luar batasannya mulai dari luar sampai dengan gendang telinga. Gendang telinga ke dalam sampai labirin merupakan rongga telinga tengah.

“Di belakangnya rongga tengah terdapat labirin yang merupakan awal saraf pendengaran. Di situ telinga dalam,” urainya.

Dari itu, infeksi telinga bisa terjadi di beberapa bagian telinga. Mulai luar, tengah dan dalam. Infeksi yang terjadi di beberapa bagian telinga dampaknya berbeda. Misalnya congek, itu terjadi infeksi di bagian tengah.

“Infeksi di bagian tengah, awalnya ada tiga fase. Pertama, batuk pilek, panas dan ada gangguan di telinga. Fase kedua biasanya disertai nyeri. Nyeri yang hebat. Fase ketiga terjadi lubang di gendang telinga. Gendang telinganya pecah, akhirnya keluar cairan,” jelasnya.

Ketika merasakan hal demikian, meskipun masih di fase satu, dia menyarankan untuk segera ke dokter. Segera diobati agar tidak semakin parah atau menuju fase selanjutnya.

“Ketika sudah di fase tiga, (gendang telinga) berlubang, tetap bisa diobati. Tapi rata-rata pasien yang datang, lubangnya sudah besar (karena lambat diobati),” tukasnya.

Penulis: Hokiyanto
Editor: Qatrunnada

 

Pos terkait