AREANEWS.ID, SUMENEP – Sekolah Dasar (SD) di lingkungan Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sumenep, Jawa Timur kekurangan guru. Berbeda dengan Sekolah Menengah Atas (SMP) yang surplus guru.
Berdasarkan data Disdik, kebutuhan guru SD mencapai 4.715 orang. Sementara guru yang ada hanya 3.285 orang. Kami masih kekurangan guru untuk SD sekitar 1.430 orang.
Kekurangan guru ini perlu segera diisi guru mengoptimalkan proses belajar mengajar,” kata Kepala Bidang Pembinaan Ketenagaan Disdik Sumenep, Ahmad Fairusi pada Selasa, 23 Juli 2025.
Menurutnya, kekurangan guru tersebut berdampak langsung terhadap proses belajar mengajar. Sejumlah sekolah terpaksa mengandalkan guru honorer atau menugaskan satu guru pengampu beberapa kelas sekaligus. Hal itu terjadi di wilayah daratan dan kepulauan.
“Kami terus berupaya mengusulkan penambahan formasi guru melalui jalur ASN maupun PPPK,” ujarnya.
Sementara itu, lanjutnya, untuk jenjang SMP, Disdik mencatat kebutuhan tenaga pengajar sebanyak 725 orang. Namun saat ini terdapat 822 guru SMP yang tersebar di berbagai sekolah.
“Guru SMP memang terjadi surplus sekitar 97 guru. Namun distribusinya belum merata. Masih ada sekolah yang kekurangan guru mata pelajaran tertentu, sedangkan di tempat lain ada kelebihan,” bebernya.
Sehingga pihaknya akan mengatur supaya pendistribusian guru SMP lebih merata sesuai kebutuhan sekolah. Apalagi untuk wilayah kepulauan Sumenep. Mengingat Sumenep terdiri dari wilayah daratan dan kepulauan.
Dia menegaskan, akan terus melakukan evaluasi dan penataan ulang distribusi guru agar pemerataan pendidikan bisa terwujud, terutama di wilayah kepulauan dan pelosok.
Disdik Sumenep berharap pemerintah pusat dapat memberikan perhatian lebih terkait kebutuhan tenaga pendidik, terutama di daerah-daerah 3T (terdepan, terluar, tertinggal), mengingat pentingnya peran guru dalam mencetak generasi bangsa yang berkualitas.
Penulis: R. Hidayat
Editor: Hokiyanto