AREANEWS.ID, SUMENEP – Hujan dengan intensitas tinggi mengguyur sebagian besar wilayah Sumenep, Jawa Timur pada Selasa, 21 Januari 2024 mengakibatkan banjir. Bukan sekedar genangan air. Kondisi paling parah terjadi di Jalan Nasional di Desa Patean dan Desa Babbalan Kecamatan Batuan.
Tinggi air lebih dari lutut orang dewasa tersebut menyebabkan banyak sepeda motor mogok dan mobil juga terpaksa putar balik. Apabila dipaksakan berpotensi mogok.
Anggota Komisi 3 DPRD Sumenep, Akhmadi Yasid mengatakan bahwa banjir yang terjadi sudah langganan, karena langganan akhirnya dianggap biasa. Bahkan tidak segan-segan dia menuding Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) tidak memiliki perencanaan dalam mengatasi banjir.
“PUTR seperti tidak punya perencanaan mengatasi ritual banjir itu, buktinya tidak ada penyelesaian setiap tahun begitu,” katanya pada Rabu, 22 Januari 2024.
Pria yang juga anggota Banggar DPRD Sumenep mengenaskan PUTR percuma pernah membangun jalan karena pasti rusak akibat kikisan air. Seharusnya juga dipikirkan normalisasi saluran air. Terakhir normalisasi saluran air dibangun pada 2017 lalu.
“Kalau dibiarkan, sama dengan kita mencoreng wajah Sumenep di muka publik, karena hal itu jalan nasional di pintu masuk utama Kota Sumenep,” ujarnya.
Lebih lanjut politisi PKB menyarankan beberapa hal, di antaranya pembangunan sistem drainase yang efektif untuk peningkatan kapasitas air sehingga debet air bisa normal dan cepat ke laut. Termasuk pemerintah perlu melakukan pembangunan jalan dengan meninggikan badan jalan sehingga bisa mengurangi dampak banjir.
“Jika memang diperlukan anggaran, kita DPRD tentu welcome, daripada hanya dibangun bukan wilayah prioritas. Pembangunan di sana harus jadi prioritas,” tukasnya.
Penulis: Hokiyanto
Editor: R. Hidayat