AREANEWS.ID, SUMENEP – Ngabuburit atau menunggu azan magrib menjelang buka puasa di bulan ramadan merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan ummat muslim. Biasanya, ngabuburit sambil belanja aneka masakan atau minimum untuk berbuka puasa.
Nah! Kini ada salah satu tempat ngabuburit yang tempatnya di pinggir sawah. Selain membeli kebutuhan buka puasa, juga menikmati suasana pedesaan yang dikelilingi padi yang mulai menguning. Di sini para pedagang menyajikan berbagai menu, di antaranya es kolak, es cendol, serabi dan berbagai menu lainnya.
Bazar Ramadan ini tempatnya di Desa Banuaju Barat, Kecamatan Batang-batang, Sumenep, Jawa Timur. Bazar Ramadan ini digelar mulai 5 sampai dengan 12 Maret 2025.
Kegiatan yang diikuti 25 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) ini bukan sekadar ajang kuliner dan belanja murah, tetapi juga wujud nyata komitmen pemerintah desa dalam menggerakkan perekonomian rakyat.
“UMKM adalah jantung kesejahteraan masyarakat. Dengan adanya bazar ini, kami ingin mendorong pertumbuhan ekonomi warga dan memberikan kesempatan bagi pelaku usaha kecil untuk berkembang,” kata Kepala Desa Banuaju Barat, Moh. Suninto saat pembukaan Bazar Ramadan.
Bagi masyarakat yang belanja di Bazar Ramadan sebesar Rp 5.000 berhak mendapatkan kupon undian yang akan diundi di hari terakhir. Hadiah utama yang disediakan kulkas, serta berbagai hadiah menarik lainnya.
Sementara Ketua Panitia Bazar Ramadan, Ernawi mengatakan, bazar ini bukan hanya sekadar tempat berbelanja, tetapi juga ajang mempererat tali silaturahmi antarwarga.
“Kami ingin menghadirkan suasana Ramadan yang lebih hidup, di mana masyarakat bisa menikmati hidangan berbuka, berbelanja kebutuhan, sekaligus mendukung produk-produk lokal,” ungkapnya.
Kegiatan tersebut mendapat tanggapan positif tokoh pemuda, Wildan Rasaili. Pria yang dikenal sebagai pengamat politik dan kebijakan publik merespon positif kegiatan yang digelar di sepanjang jalan desa tersebut. Menurutnya, kegiatan itu sebagai langkah strategis dalam membangun ekonomi desa.
“Bazar ini bukan hanya tentang jual beli, tetapi juga membangun ekosistem ekonomi yang sehat di tingkat desa. Dengan mendorong UMKM, kita bisa meningkatkan kesejahteraan warga dan kemandirian ekonomi,” katanya.
Ia juga mengapresiasi peran pemerintah desa dan panitia dalam menyelenggarakan bazar yang menarik dan penuh manfaat.
“Semoga dengan inisiatif berbasis pemberdayaan ekonomi ini diharapkan menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam menghidupkan UMKM sebagai pilar ekonomi masyarakat” tukasnya lalu tersenyum.
Penulis: R. Hidayat
Editor: Hokiyanto