Rektor UIN KHAS Jember Apresiasi Realisasi Tagline Haji Ramah Lansia

Rektor UIN KHAS Jember, Babun Soeharto. Foto: Humas UIN KHAS/AreaNews.id

AREANEWS.ID, JEMBER – Protes Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas karena kualitas layanan yang diberikan pada jamaah haji Indonesia khususnya terkait layanan distribusi makanan kurang maksimal mendapat apresiasi.

Gus menteri memberikan perhatian khusus terkait masalah ini, lantaran telah terjadi keterlambatan evakuasi jamaah haji Indonesia dari Muzdalifah.

Bacaan Lainnya

“Selama jemaah saya (haji Indonesia) sudah makan, baru saya mau makan. Kalau jemaah saya belum makan saya ndak mau makan,” tegasnya dalam rekaman video amatir yang beredar.

Hal ini menunjukkan ketegasannya yang memprioritaskan kondisi jamaah haji Indonesia, baik berkaitan dengan layanan konsumsi, akomodasi, penginapan, transportasi dan lain sebagainya.

“Saya sangat mengapresiasi ketegasan beliau dalam merespon masalah ini, kepemimpinannya layak ditiru yang mengesampingkan kepentingan pribadi selama kepentingan keumatan belum selesai,” kata Rektor UIN KHAS Jember, Babun Soeharto pada Kamis, 6 Juni 2023.

Seperti diketahui bersama, tahun 2023 para jamaah haji asal Indonesia 30 persen diantaranya adalah mereka yang berusia lanjut dengan rentang usia 65 tahun ke atas.

Berdasarkan Big data Kementerian Agama (Kemenag), terdapat 65.802 jemaah lansia dari total keseluruhan, termasuk jemaah dengan resiko tinggi.

Berkaitan dengan hal ini, Kemenag melakukan banyak inovasi, di antaranya menyediakan transportasi bus sholawat untuk jamaah haji lansia, ruang tunggu hotel khusus lansia, bahkan di lobi-lobi hotel Mekkah menyediakan lift khusus untuk jamaah lansia.

Para jamaah haji ini pun telah memenuhi syarat-syarat, antara lain syarat mampu (istita’ah) menurut keuangan, keamanan, kesehatan fisik dan waktu.

Menurut gus menteri, pelayanan menyeluruh ini menjadi kata kunci kesuksesan pelaksanaan ibadah haji tahun 2023.

Pernyataan itu merupakan gambaran keteladanan seorang pemimpin. Keteladanan ini terletak pada wujud tanggung jawab seorang pemimpin untuk memastikan segala persoalan dapat diselesaikan.

Kepemimpinan gus menteri yang ditunjukkan sebagai Amirullah Hajj adalah prototipe pemimpin progresif, sensitive terhadap persoalan yang ada, serta progresif (future orientetion) yang mengayomi dengan sikap kasih dan sayang.

Satu hal yang perlu terus dilakukan adalah evaluasi. Evaluasi juga menjadi kunci untuk terus dilakukan demi peningkatan pelayanan jamaah haji untuk bertahun-tahun berikutnya.

Penulis: Dwi Sugesti Mega
Editor: Hokiyanto

Pos terkait