Saat Panen Padi, Pj Bupati Bondowoso Janjikan Sumur Bor

AREANEWS.ID, BONDOWOSO – Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Bondowoso, Jawa Timur melakukan panen raya padi Inpari 32 di Desa Bataan, Kecamatan Tenggarang, pada Jum’at 29 Maret 2024. Selain panen, penanaman padi jenis serupa juga dilakukan di lokasi yang sama.

Kegiatan dalam program gerakan tanam dan panen padi serentak ini dilakukan Pj Bupati Bondowoso, Bambang Soekwanto, Komandan Kodim 0822, Letkol Arm Suhendra Cipta; serta Pj Sekda Bondowoso Haeriyah Yuliati.

Bacaan Lainnya

Komandan Kodim 0822, Letkol Arm Suhendra Cipta menjelaskan, saat ini pemerintah sedang gencar melaksanakan program dalam percepatan ketahanan pangan.

Sebab, bila tidak dikerjakan dari sekarang, maka dikhawatirkan masyarakat akan menghadapi kekurangan pangan di masa depan. Pasalnya, diperkirakan akan terjadi iklim El Nino Gorilla yang berdampak terhadap pangan.

“Karena dampak iklim, yakni El Nino Gorilla. Akan terjadi musim yang tak bersahabat,” ujarnya.

Karena itulah, pihaknya melakukan gerakan ini sebagai upaya antisipasi yang perlu terus digencarkan di tengah-tengah masyarakat.

Sementara itu, Pj Bupati Bondowoso, Bambang Soekwanto menyadari jika kendala saat ini yang dialami oleh petani adalah air dan pupuk.

Oleh sebab itu, pihaknya akan mengalokasikan anggaran untuk pengadaan mesin sedot air atau sumur bor. Sedangkan untuk pupuk akan disubsidi pemerintah.

“Nanti kami akan anggarkan dan saya perintahkan Pj Sekda untuk mengakomodir pengadaan mesin sedot air. Untuk pupuk nantinya akan ada subsidi dari pemerintah,” katanya.

Dirinya juga memberikan atensi kepada PPL Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP), agar mendata kebutuhan pupuk dalam RDKK, benar-benar sesuai dengan fakta di lapangan.

Kepala Dinas Pertanian Bondowoso, Hendri Widotono, menerangkan, jika ditotal di kawasan tersebut ada lebih dari satu blok kawasan yang dipanen dengan penghitungan hasil panen sekitar 7,8 ton.

“Kalau ini luasan 600 m2 yang di lokasi ini saja. Ada beberapa blok. Tapi ini kan blok satu dengan produktivitas tinggi,” jelasnya.

Ia menyebutkan bahwa Bondowoso ditargetkan oleh Pangdam bisa melakukan gerakan tanam serentak dengan target 8.128 hektar selama bulan Maret saja. Namun hingga saat ini baru 5.440 hektar, penyebabnya karena petani biasanya masih menunggu 14 harian penanaman. “Mudah-mudahan nutut ini,” jelasnya.

 

Penulis: Abdur Rakib
Editor: Hokiyanto

 

 

Pos terkait