Terima DBHCHT Rp 6,7 M, Dispertahorbun Sumenep Komitmen Tingkatan Kualitas Bahan Baku

Kepala Dispertahorbun Sumenep, Arif Rusdi saat di ruang kerjanya (dok. AreaNews.id)

AREANEWS.ID, Sumenep – Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (Dispertahortbun) Kabupaten Sumenep, Jawa Timur mendapat Rp. 6,7 M dari Dana Bagi Hasil Cukai dan Hasil Tembakau (DBHCHT) 2021. Dana tersebut akan digunakan untuk meningkatkan kualitas bahan baku.

Dana itu dapat menambah kebutuhan para petani, baik di bidang bantuan bibit maupun peningkatan kualitas Sumberdaya Manusia (SDM). Peningkatan kualitas bahan baku juga diperlukan peningkatan kualitas SDM tentang pengetahuan dalam bercocok tanam atau bagaimana cara budidaya tembakau.

Bacaan Lainnya

Kepala Dispertahortbun Sumenep, Arif Firmanto mengatakan, untuk tahun ini, DBHCT yang digelontorkan ke Dispertahortbun akan dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas bahan baku yang dibagi ke dalam dua bagian. Ada pengawasan penggunaan sarana, dan untuk koordinasi dan sinkronisasi.

“Output dari kegiatan pengawasan penggunaan sarana itu, di antaranya ialah sekolah lapang yang digelar di tiga lokasi, yaitu Guluk-Guluk, Ganding, dan Lenteng,” kata Arif Firmanto, Kamis, 14 Oktober 2021.

Pria yang karib disapa Arif lebih lanjut menjelaskan, dalam kegiatan sekolah lapang itu petani diajari bagaimana cara budidaya tembakau. Mulai dari pemilihan benih, pembibitan, penanganan hamanya, hingga pasca panennya.

Meskipun selama ini, petani sudah tahu bagaimana cara budidaya tembakau. Hanya saja tidak sedikit para petani yang kurang memperhatikan kondisi cuaca sehingga terjadi persoalan sebelum masuk musim panen, misalnya, terkena hama.

“Untuk itu, kami juga ajari petani bagaimana cara mengatasi dan menghilangkan hama. Karena meski penggunaan pupuk dan air sudah tepat, kadang masih ada hama yang menyerang,” ujarnya.

Selain hal itu, dana DBHCHT akan digunakan untuk pembibitan dan pemberian bantuan sarana dan prasarana guna peningkatan kualitas bahan baku. Dari anggaran tersebut, beberapa kegiatan sudah terealisasi dan beberapa masih belum terealisasi karena masih menunggu perubahan anggaran (PAK).

“Jika kualitas bahan baku sudah bagus, maka harga pun akan ikut naik. Kita akan terus berupaya bersama-sama para petani untuk meningkatkan kualitas bahan baku,” tukas Arif.

Reporter: Hokiyanto
Editor: Qatrunnada

Pos terkait