AREANEWS.ID, SUMENEP– Kehadiran perusahaan rokok lokal di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur tak hanya memberikan keuntungan bagi pengusaha, namun juga membawa dampak positif bagi petani tembakau.
Salah satunya dialami seorang petani tembakau asal Kecamatan Pakandangan, Maimunah (54 tahun). Ia mengaku telah merasakan manfaat besar dari keberadaan sejumlah perusahaan rokok lokal di Sumenep.
Menurutnya, kehadiran perusahaan rokok lokal telah membantu meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Sebab, perusahaan rokok lokal yang secara konsisten membeli hasil panen petani, berdampak pada harga tembakau yang lebih stabil dalam beberapa tahun terakhir.
Hal tersebut, kata dia berbeda dengan kondisi sebelumnya, dimana harga tembakau sering kali mengalami fluktuasi yang merugikan petani.
Bahkan, uang hasil penjualan tembakaunya di tahun 2024, membuat wanita yang akrab disapa Muna itu berhasil melunasi hutang-hutang yang dimilikinya, hingga membeli lahan untuk bertani.
“Alhamdulillah, sekarang saya bisa melunasi hutang-hutang yang dulu membebani, bahkan bisa membeli lahan sendiri. Semua ini berkat perusahaan rokok lokal yang membeli tembakau kami dengan harga yang layak,” katanya pada Rabu, 19 Februari 2025.
Dia menilai, stabilnya harga tembakau juga berdampak pada perekonomian masyarakat. Saat ini petani tidak lagi khawatir dengan anjloknya harga saat panen, sehingga mereka lebih bersemangat dalam menanam dan menjaga kualitas tembakau.
Dia menerangkan, dengan adanya dukungan dari perusahaan rokok lokal, petani tembakau di Sumenep kini bisa memiliki harapan lebih besar untuk masa depan yang lebih baik. Maimunah berharap perusahaan rokok lokal terus beroperasi dan mendukung para petani di Sumenep.
Sementara itu, Anggota Komisi II DPRD Sumenep H. Masdawi menilai, meski tidak keseluruhan, namun keberadaan perusahaan rokok lokal telah berkontribusi dalam menjaga stabilitas harga tembakau serta meningkatkan ekonomi petani di Sumenep.
Menurut H. Masdawi, sebelum adanya perusahaan rokok lokal, petani kerap mengalami ketidakpastian harga yang merugikan mereka. Sementara, dalam tiga tahun terakhir, harga tembakau tetap stabil. Hal itu, memungkinkan petani menikmati peningkatan pendapatan.
Politisi Partai Demokrat itu menerangkan, selain stabilitas harga, peningkatan produksi tembakau juga menjadi indikator dampak positif dari perusahaan rokok lokal. H. Masdawi menyebutkan bahwa produksi tembakau yang sebelumnya sekitar 3.000 ton kini telah meningkat.
“Ini terjadi karena perusahaan rokok lokal memiliki kebutuhan besar akan bahan baku tembakau, sehingga petani semakin terdorong untuk meningkatkan hasil panen mereka,” tandasnya.
Penulis: R. Hidayat
Editor: Qatrunnada