Mahasiswa dan Peluang Investasi

Someone is sitting in the shade today because someone planted a tree a long time ago. ( Warren Buffet).

Kurang lebih kuote itu berarti seseorang sedang duduk di bawah naungan pohon hari ini karena ada seseorang yang menanamnya pada waktu lalu. Kalimat bijak dan motivasi Warren Buffet itu sarat makna.

Bacaan Lainnya

Sepintas, kata-kata menyiratkan pesan bahwa seseorang supaya berpikir untuk jangka panjang dan merencanakan masa depannya. Hidup bukan berarti asal-asalan menjalaninya yang penting bisa hidup. Namun, bagaimana hidup bisa berjalan dengan baik dan memberikan manfaat.

Rasulullah SAW meriwayatkan dari Ibnu Umar ra, yang artinya : “Bekerjalah untuk duniamu seakan-akan engkau akan hidup selamanya. Dan bekerjalah untuk akhiratmu seakan-akan engkau akan mati besok pagi.”

Idealnya, seseorang bisa menyeimbangkan persiapan-persiapan untuk kehidupan dunia dan akhiratnya. Tidak bermalas-malasan dan berpangku tangan berharap belas kasih orang lain.

Belum lama ini, penulis dan beberapa kawan mengikuti kegiatan Sosialisasi Pasar Modal Syariah yang diselenggarakan Buresa Efek Indonesia (BEI) Solo dan STAIMAS. Materi utama adalah mengenai investasi di Pasar Modal Indonesia. Bagi sebagian mahasiswa, membayar kuliah dan biaya hidup masih bergantung kepada orang tua. Lantas, bagaimana mahasiswa bisa berinvestasi?

Nicky Hogan (2017) dalam bukunya Yuk Nabung Saham : Selamat Datang, Investor Indonesia!, menyebutkan pasar modal adalah satu satu potensi dan peluang investasi terbesar yang kita abaikan selama ini. Beberapa motivasi dan ajakan yang disampaikan dalam buku itu di antaranya Investasi saham itu mudah, sederhana dan tidak mahal; tidak perlu takut; serta yuk, nabung saham.

Memang semua perlu ilmu dan pengalaman. Mahasiswa yang ingin berinvestasi tentunya harus belajar mengelola keuangan terlebih dahulu dengan bijak. Selain itu, mahasiswa perlu sembari mendapatkan penghasilan agar bisa investasi. Mahasiswa yang ingin maju tentu butuh upaya yang lebih dibanding yang lain.

Belajar berinvestasi tentunya perlu pendampingan dari mereka yang sudah menguasai. Ada sejumlah oleh-oleh yang penulis dapat setelah mengikuti sosialisasi Pasar Modal Syariah.

Pertama, sebelum berinvestasi seorang investor harus memperhatikan akad dan barang yang dijual. Sebagai seorang muslim tentu tidak sesuai jika menanamkan modalnya di usaha-usaha yang menjual barang-barang haram, baik makanan, minuman atau produk lainnya yang haram.

Kedua, mahasiswa harus pandai-pandai memilih pasar modal yang benar-benar diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sehingga, jangan sampai asal berinvestasi karena terbujuk adanya iming-iming hasil besar dalam waktu cepat. Mahasiswa pemula harus mewaspadai adanya upaya-upaya penipuan.

 

Dwi Cahya Mahdani, Mahasiswa Prodi Ekonomi Syariah STAIMAS Wonogiri

Pos terkait